KESIMPULAN JARINGAN KOMPUTER
Kesimpulan :
1.
Fungsi mikrotik :
a. Menjalankan
aplikasi
b. Menjalankan
aplikasi firewall
c. Bandwidth
manajemen
d. Menjalankan
aplikas wi-fi
e. Menjalankan
system Hotspot
2.
Instalasi mikrotik ada 11 langkah
3.
Routerboard adalah suatu hardware khusus
yang di design untuk menjalankan RouterOs mikrotik sehingga bisa menjadi sebuah
router yang handal.
4.
Fungsi HUB:
a. Sebaga
penguat sinyal kabel UTP
b. Perangka
keras penerima sinyal
c. Titik
pusat yang menghubungkan ke seluruh computer
5.
HUB adalah perangkat keras yang sangat
penting dalam jaringan computer, HUB dapat mempengaruhi prose koneksi antar
computer sehingga ketika hub mengalami keruskan sluruh jaringan computer akan
terputus
6.
Fungsi akses point
a. Mengatur
AP sebagai DHCP server
b. Mencoba
fitur WEP
c. Mengatur
akses berdasarkan MAC Address
7.
Keseluruhan alat untuk membangun
jaringan biasa nya LAN untuk gedung sekolah, universitas
8.
Access Point adalah sebuah perangkat
jaringan yang berisi sebuah transceiver dan antenna untuk transmisi dan
menerima signal ke & dari client remote
9.
Mikrotik routerOs cocok digunakan oleh
ISP provider hotspot
10.
Blocking situs-situs terlarang
menggunakan proxy mikrotik
11.
Dengan Ap client cepat terhubung
jaringan LAN
12.
Melakukan setting AP yang pertama adalah
mengetahui IP username dan password dari AP tersebut
13.
Mikrotik dis maker yaitu membutuhkan
beberapa disket 3.5
14.
ISO image : menggunakan compack disk
15.
Cara install mikrotik menggunakan ISO
image cukup mudah
Pertanyaan:
1.
Fungsi mikrotik sebagai penghubung 2
jaringan
2.
Pembuatan PPPoE server
3.
Billing hotspot
4.
Sebagai alat pengatur pembagian bandwith
5.
Memberikan managemen yang
tercentralisasi
6.
Membedakan hub dengan repeater
7.
Perbedaan AP tp-link outdor dan indoor
8.
Penyebab no internet access
9.
Fitur WEP
10.
Fitur WPA
Jawaban :
1.
Router
berfungsi
sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari
satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch Switchmerupakan
penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN). Sebagai
ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch merupakan suatu jalanan, dan
router merupakan penghubung antar jalan. Masing-masing rumah berada pada jalan
yang memiliki alamat dalam suatu urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch
menghubungkan berbagai macam alat, dimana masing-masing alat memiliki alamat IP
sendiri pada sebuah LAN. Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis
teknologi protokol TCP/IP, dan router jenis itu disebut juga dengan IP Router.
Selain IP Router, ada lagiAppleTalk Router, dan masih ada beberapa jenis router
lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah jaringan yang memiliki
banyak router IP. Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan
kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut denganinternetwork atau
untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa ubnetwork untuk
meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya.
2.
PPPoE
merupakan singkatan dari Point-to-Point Protocol over Ethernet yang merupakan protokol dalam
jaringan untuk menghubungkan komunikasi antara dua buah titik jaringan atau dua
buah port ethernet dengan model tunneling (terowongan) dan juga sebagai virtual
dial-up dalam jaringan. Mikrotik adalah salah satu router yang mendukung
konfigurasi pppoe server dan client, untuk itulah akan dituliskan pada artikel
ini tentang bagaimana membuat pppoe server dengan mikrotik. Kita akan
menggunakan RB450-G dengan konfigurasi sebagai berikut:
·
ether1 sebagai WAN/public interface IP
Address 192.168.210.2/24
·
ether2 sebagai LAN interface IP Address
172.24.0.1/24
·
IP Address pool untuk dhcp server
172.24.0.100-172.24.0.150
·
IP Address pool untuk pppoe server
10.15.15.100-10.15.15.150
Langkah
pertama memberikan IP Address, gateway dan DNS:
·
ip address add address=192.168.210.2/24
interface=ether1
·
ip address add address=172.24.0.1/24
interface=ether2
·
ip route add dst-address=0.0.0.0/0
gateway=192.168.210.1
·
ip dns set servers=8.8.8.8,8.8.4.4
allow-remote-requests=yes
Memberikan
IP Address, Gateway dan DNS Mikrotik
Kemudian
konfigurasi IP Pool dan DHCP server untuk memberikan IP bagi para pengguna
sehingga mereka bisa terhubung dengan Mikrotik router ketika menggunakan pppoe
koneksi.
·
ip pool add name=dhcp-pool
ranges=172.24.0.100-172.24.0.150
·
ip dhcp-server add name=dhcp-lan
add-arp=yes disabled=no\
·
interface=ether2 address-pool=dhcp-pool
Mikrotik
DHCP IP Pool
Mikrotik
DHCP Server
Setelah
itu buatlah IP pool untuk pppoe yang akan dipakai oleh para pengguna untuk
koneksi ke Mikrotik:
·
ip pool add name=pppoe-pool
ranges=10.15.15.100-10.15.15.150
Untuk
konfigurasi menggunakan winbox caranya sama dengan membuat IP Pool untuk dhcp
diatas, hanya kawan harus mengganti IP Address dengan range yang akan dipakai
oleh pppoe-pool.
Konfigurasi pppoe server pada mikrotik:
·
interface pppoe-server server add
interface=ether2 \
·
max-mtu=1480 max-mru=1480
keepalive-timeout=disabled \
·
one-session-per-host=yes max-sessions=0
default-profile=default\
·
authentication=pap disabled=no
Membuat
PPPoE Server Dengan Mikrotik
Buat
profile untuk pppoe server untuk digunakan dalam IP pool pppoe yang kita buat
sebelumnya:
·
ppp profile add name=my-profile
local-address=10.15.15.1 \
·
remote-address=pppoe-pool
dns-server=10.15.15.1
Mikrotik
PPPoE Profile
Setelah
itu untuk menghubungkan pengguna melalui pppoe koneksi yang telah kita siapkan,
buatlah konfigurasi firewall NAT dengan action maquerade pada mikrotik:
·
ip firewall nat add chain=srcnat \
·
src-address-list=10.15.15.0/24
action=masquerade
Kini
saatnya membuat sebuah user untuk tes koneksi melalui pppoe profile yang telah
kita buat pada langkah-langkah diatas:
·
ppp secret add name=user-test
password=pass-test service=pppoe \
·
profile=my-profile
3.
Billing
Hotspot adalah software billing untuk manajemen dan
menghitung tarif pemakaian koneksi internet pada jaringan komputer WiFi
(wireless) maupun LAN (Local Area Network) baik berdasarkan waktu (time-based)
maupun berdasarkan kuota (volume-based) dengan sistem voucher prabayar
(pre-paid) maupun pasca bayar (post-paid). Billing Hotspot merupakan Wi-Fi
Billing sangat tepat untuk diterapkan pada jaringan WiFi Hotel, Vila,
Apartemen/mall, Kampus Hotspot, Wifi Restoran, Cafe Hotspot, Warnet Hotspot,
Game Center, RTRW-Net, Mini ISP (WISP), Kos-kosan dan Komunitas Pengguna
Internet lainnya.
Billing Hotspot Service
Didasarkan
pada Standard 802.11x dengan berbagai metode EAP Security. Billing Hotspot
memiliki kompatibelitas dengan berbagai jenis hardware WLAN dan teknologi akses
internet. Hal ini memungkinkan operator Hotspot dan Wi-Fi untuk membuat dan
memodifikasi service secara cepat dengan biaya operasional yang rendah. Dengan
demikian secara efektif bisa mengurangi managemen biaya yang relatif mahal.
Billing Hotspot menerapkan sistem AAA (Authentication, Authorization and
Accounting) yang di sediakan build-in oleh Radius server.
Billing Hotspot Manager
Billing
Hotspot juga menyediakan lengkap dan manajemen bandwidth yang memungkinkan
untuk membuat secara mudah paket sistem prepaid dan postpaid serta membuat
voucher secara cepat dengan fasilitas voucher generator. Di lengkapi dengan
kemampuan manajemen jaringan secara efektif, sistem keamanan yang tinggi dan
build-in firewall.
4.
Mikrotik memang berfungsi sebagai alat
pembagi Bandwidth, berikut langkah-langkahnya.
Jadi
disini saya menggunakan 4 interface ether.
-> interface ether1
: koneksi ke internet (DHCP Client)
-> interface ether2
: koneksi ke client 1
-> interface ether3
: koneksi ke client 2
-> interface ether4
: koneksi ke client 3
Masing-masing interface
ether akan dikasih bandwidth
Download : 4 Mb/3 =
1333 Kb
Upload : 1 Mb/3 = 333
Kb
Oke, kita mulai
langkah-langkah Cara Membagi Bandwidth Sederhana di Mikrotik :
1. Pastikan Mikrotik
anda sudah bisa terhubung ke Internet (Seting DHCP Client, DNS, Firewall
Masquerde, IP Address, dll).
2. Seting IP address
untuk masing-masing interce yang tehubung ke client :
--> ether2 :
10.10.10.1/24
--> ether3 :
10.10.20.1/24
--> ether4 :
10.10.30.1/24
3. Buat DHCP Server
untuk masing-masing client, masuk menu IP --> DHCP Server --> DHCP Setup
(Jika anda ingin konfigurasi IP client
secara manual point ini bisa dilewati)
4. Untuk Membagi
Bandwidth, masuk ke menu Queues --> Simple Queues --> Buat rule baru
[Tab General]
--> Beri nama rule
nya
--> Target : ether2
atau 10.10.10.0/24
--> Max limit :
---> Target Upload :
333k
---> Target Download
: 1333k
[Tab Advanced]
--> Limit At :
---> Target Upload :
333k
---> Target Download
: 1333k
Untuk membuat rule pada
interface selanjutnya, tinggal klik saja tombol Copy terus ganti nama dan
target nya supaya lebih cepat.
5. Kalo setingan sudah
beres, sekarang kita coba tes dengan melakukan Bandwidth test pada Client, dan
hasilnya adalah sebagai berikut :
Hasilnya hampir sama
seperti yang sudah kita seting sebelumnya yakni :
Bandwidth 1190 Kb
(Download) dan 333 Kb (Upload)
5.
Manajemen Tersentralisasi
Pada
implementasi area publik, tentu dibutuhkan jangkauan Wireless yang cukup untuk
mencakup keseluruhan area. Solusinya adalah dengan menggunakan lebih dari satu
akses point untuk menjangkau area yang cukup luas. Selain luas area yang harus
di cover, jumlah client yang banyak juga menjadi pertimbangan sehingga harus
menggunakan lebih dari satu akses point.
Dengan
banyaknya Access Point yang digunakan tentu diperlukan sebuah konsep agar
service Hotspot bisa diterima oleh semua client. Perlu diingat bahwa jaringan
hotspot bersifat brigde network, artinya antar Server dan Client harus berada
dalam segment IP address yg sama. Cara paling mudah agar semua client mendapat
service hotspot adalah dengan melakukan setting Hotspot server pada masing - masing Access Point. Jadi masing-
masing Access Point ini menjalankan service Hotspot sendiri sendiri. Client
yang ingin mengakses resource jaringan tinggal terkoneksi ke Access Point
tersebut. Akan tetapi dengan konsep seperti itu, akan menimbulkan persoalan
baru, jika client tersebut berpindah lokasi dan terkoneksi ke Access Point yang
berbeda dengan sebelumnya, client harus melakukan login hotspot lagi. Hal ini
dikarenakan client sudah berada di area hotspot server yang berbeda.
6.
Perbedaan HUB dengan Repeater
HUB
adalah sebuah alat yang digunakan dalam jaringan LAN yang bekerja di OSI pada
layer Physical. Hub berfungsi sebagai konsentrator yaitu digunakan untuk
menghubungkan 2 atau lebih komputer yang ada pada jaringan LAN yang menggunaan
topologi star. Di sini hub tidak melakukan traffic control. Jadi jika terlalu
banyak port yang ada pada hub tersebut digunakan akan mengaibatkan kinerja hub
turun hal ini terjadi karena sering terjadinya collision antara ethernet. Yaitu
jika informasi dikirim ke host target melalui hub maka informasi akan mengalir
ke semua host.
Repeater
merupakan sebuah device yang meregenerasi/menghasilkan kembali sinyal yang
ditransmisikan pada kabel. Repeater mengijinkan sinyal untuk mengalir di luar
batas keterbatasan panjang kabel. Device ini berada di layer Physical. Sebuah
repeater tidak melakukan translasi atau filterisasi paket.
7. AP Indoor
Biasanya
AP Indoor ini merupakan perangkat yang digunakan pada warkop warkop dengan
koneksi free hotspot, tentunya tak lepas dari campur tangan ISP di Indonesia
yakni speedy, cakupan atau jangkauan sinyalnya pun lebih sempit dari pada si AP
Outdoor tadi
AP
Outdoor
Nah
untuk AP Outdoor ini jangkauan sinyalnya cukup luas, biasanya digunakan dalam
area sekolah, kampus, ataupun RT RW Net. Banyak manusia yang usil dengan
menggunakan AP ini dengan tujuan menembak sinyal wifi.
8.
Penyebab No Internet Access
1. Buka Control
Panel > Network and Internet > Network and Sharing Center.
2. Pilih Change
Adapter Setting.
3. Cari nama
driver wifi kamu, dan silahkan klik kanan
lalu pilih properties.
4. Pilih
internet protocol version 4 (TCP/IPv4) > Properties.
5. Silahkan
connect ke wifi. Eror kan? Memang begitu.
6. Silahkan
kembali ke Pilih internet protocol version 4 (TCP/IPv4) > Properties. Ubah
kembali menjadi Obtain an IP address automatically dan Obtain an DNS address
automatically.
9.
Apa
itu WEP?
WEP (Wired Equivalent Privacy)
atau biasa disebut Shared Key adalah suatu metoda pengamanan jaringan nirkabel,
disebut juga dengan Shared Key Authentication. Shared Key Authentication adalah
metoda otentikasi yang membutuhkan penggunaan WEP. Enkripsi WEP menggunakan
kunci yang dimasukkan (oleh administrator) ke client maupun access point. Kunci
ini harus cocok dari yang diberikan akses point ke client, dengan yang
dimasukkan client untuk autentikasi menuju access point.
WEP
yang diberikan oleh client sudah benar, maka access point akan merespon positif
dan langsung meng-authentikasi client. Namun bila kunci WEP yang dimasukkan
client salah, access point akan merespon negatif dan client tidak akan diberi
authentikasi. Dengan demikian, client tidak akan terauthentikasi dan tidak
terasosiasi.
10.
Apa itu WPA?
WPA (Wi-Fi Protected Access)
adalah suatu sistem yang juga dapat diterapkan untuk mengamankan jaringan
nirkabel. Metoda pengamanan dengan WPA ini diciptakan untuk melengkapi dari
sistem yamg sebelumnya, yaitu WEP. Para peneliti menemukan banyak celah dan
kelemahan pada infrastruktur nirkabel yang menggunakan metoda pengamanan WEP.
Sebagai pengganti dari sistem WEP, WPA mengimplementasikan layer dari IEEE,
yaitu layer 802.11i. Nantinya WPA akan lebih banyak digunakan pada implementasi
keamanan jaringan nirkabel. WPA didesain dan digunakan dengan alat tambahan
lainnya, yaitu sebuah komputer pribadi (PC).